Doraemon (ドラえもん, Doraemon) adalah judul sebuah manga dan anime populer yang dikarang Fujiko F. Fujio (藤子・F・不二雄, nama asli: Hiroshi Fujimoto) sejak Desember 1969 dan berkisah tentang kehidupan seorang anak pemalas kelas 5 sekolah dasar yang bernama Nobita Nobi (野比のび太) yang didatangi oleh sebuah robot kucing bernama Doraemon yang datang dari abad ke-22. Doraemon dikirim untuk menolong Nobita agar keturunannya dapat menikmati kesuksesannya daripada harus menderita dari utang finansial yang akan terjadi pada masa depan yang disebabkan karena kebodohan Nobita.
Jalan cerita
Kehidupan awal Doraemon tidak begitu baik. Ia adalah sebuah robot gagal yang dilelang kepada sebuah keluarga miskin yang terlilit utang, yang tak lain adalah keluarga keturunan Nobita Nobi. Doraemon pernah menjalani masa-masa berat: Ia hanya menjadi penjaga bayi setelah gagal melewati ujian di akademi robot, kedua telinganya hancur setelah digigit robot tikus, catnya luntur akibat ulahnya sendiri, dan masih banyak kisah sedih yang ia lalui pada tahun pertama sejak kelahirannya. Sampai suatu ketika, keluarganya mengirimkan ia kembali ke masa lalu, kira-kira 150 tahun yang lalu ketika Nobita, leluhur keluarga ini, masih hidup di Tokyo.
Doraemon dikirim kembali ke masa kehidupan Nobita oleh cicit Nobita, Sewashi. Ia dikirim untuk memperbaiki kehidupan Nobita agar keturunannya merasakan kehidupan yang lebih baik. Dalam kehidupan aslinya tanpa dibantu Doraemon, Nobita sering gagal dalam pelajaran sekolahnya, gagal dalam pekerjaan, dan mempunyai masalah keuangan; ia hanya berbakat dalam tembak-menembak, bermain karet, dan tidur, kemampuan yang hampir tak berguna di zaman Jepang modern. Doraemon tiba di tahun 1969, pada hari Tahun Baru Jepang. Ia keluar dari laci meja milik Nobita, dan sejak saat itu ia tinggal bersama Nobita, misinya adalah untuk mencegah Nobita menjadi orang gagal.
Sangat ironis, sebuah robot gagal datang membantu seorang anak yang gagal. Tetapi pada kenyataannya, persahabatan keduanya membuat mereka menjadi seseorang yang lebih baik. Kelihatannya misi Doraemon berhasil, karena ketika mereka menjelajah ke masa depan, Nobita melihat dirinya menikah dengan Shizuka, bukan dengan Jaiko. Dia juga melihat keturunannya hidup dalam kondisi yang lebih baik daripada ketika Sewashi mengirim Doraemon dulu; bahkan keturunan Nobi mampu membeli robot yang "tidak gagal", Dorami.
Cerita berfokus tentang kehidupan sehari-hari Nobita yang merupakan tokoh utama dalam cerita ini. Doraemon memiliki sebuah Kantong Ajaib (Kantong Empat Dimensi) yang berisi alat-alat ajaib dari masa depan. Seringkali Nobita datang merengek-rengek karena masalah di sekolah atau di lingkungannya, setelah memohon atau memaksa, Doraemon akan mengeluarkan sebuah alat yang membantu Nobita menyelesaikan masalah, membalas dendam, atau hanya sekadar pamer ke teman-temannya. Nobita biasanya bertindak terlalu jauh, mengacuhkan saran atau perintah Doraemon. Akhirnya, Nobita terjerumus ke masalah yang lebih dalam. Terkadang, teman Nobita (biasanya Suneo atau Giant) mencuri alat tersebut dan berakhir dalam kekacauan karena salah menggunakannya. Selain menjadi teman bermain Nobita, Doraemon juga berperan sebagai robot rumah tangga yang membantu pekerjaan ibu Nobita, terutama saat Nobita sedang bersekolah.
Pada umumnya dalam satu cerita komik (atau episode dalam serial animasinya), terdapat satu konflik atau masalah yang penyelesaiannya ada dalam cerita itu juga. Doraemon juga bukan berbentuk cerita berseri atau bersambung yang linear, memiliki akhir yang pasti atau ditentukan waktu tertentu; bagi para pembuat animasinya, hal ini memudahkan mereka menciptakan cerita baru jika diperlukan atau membuat remake dari cerita yang sudah diadaptasi sebelumnya.[1] Bahkan, dalam versi serial animasi (terkecuali versi 1973), judul serial pertama yang diproduksi bukanlah cerita awal dalam komik, seperti dalam versi 1979 dimulai dengan cerita berjudul Yume no machi Nobitarando (ゆめの町ノビタランド, Kota Impian Nobita Land).[2][3][4]
Karena ditujukan untuk anak-anak, Doraemon diciptakan dengan gaya yang sederhana, seperti berbentuk lingkaran.[5] Ceritanya merefleksikan kehidupan masyarakat Jepang, seperti sistem kelas dan bagaimana masa kecil yang ideal di sana.[6][7] Doraemon berusaha memasukkan nilai-nilai anti-kekerasan, non-erotis,[8] perlindungan lingkungan hidup,[9] integritas, keberanian, kekeluargaan, kehormatan dan kegigihan.[10] Aspek lain yang ditekankan adalah pentingnya anak muda di masyarakat, sehingga tindakannya juga dibuat sesuai perilaku anak-anak dan kehidupan anak-anak yang ideal, dimana mereka dapat bermain dan hidup dengan kebahagiaan, kebebasan dan keinginan tanpa tekanan yang lebih tua.[11] Adapun pola cerita sejenis Doraemon (terutama karakter yang meliputi makhluk berkekuatan spesial, anak berkacamata yang biasa saja, anak perempuan yang cantik, anak laki-laki yang kuat, dan anak kaya yang sombong) juga umum ditemukan di komik karangan Fujiko Fujio lainnya seperti Ninja Cilik Hatori, Kiteretsu Daihyakka, Esper Mami, P-Man, dan Obake no Q-Tarō. Menurut penulisnya, cerita-cerita tersebut juga terjadi dalam dunia yang sama seperti Doraemon, meskipun dalam waktu yang berbeda; karakter dari cerita-cerita tersebut dapat saling bermunculan di cerita lainnya sebagai kameo.[12]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar